Praktek Kerja Lapangan semester 6 ini bisa dibilang sangat bahagia, capek dan menyedihkan. awal-awal PKL aku masih terbiasa dengan teman2 satu kampus dan belum bisa sosialisasi dengan teman2 beda kampus. ya bisa dibilang cuek... hah.. sifat itu memang belum bisa dihilangkan dariku. PKL ditempat yang sama dengan tempat magangku dulu membuat diriku menjadi teringat dengan kenangan itu.. kilas balik dulu: aku dulu dapat sahabat dari UMS (red. sebut saja namanya Diana-nama samaran) yang bisa dibilang sangat2 amah tapi aku bisa menyayangi. walaupun pertemuan kami hanya terbilang sangat cepat hanya 2 minggu setelah magang berjalan. tapi aku kecewa dengannya atas gosip2 yang beredar tentangnya. tapi rencana Allah ternyata berbeda. mempertemukanku dengan teman sekampusnya Diana yang juga anak UMS(red. sebut saja namanya Wuri-nama samaran). aku mulai membuka diri untuk bisa bersahabat dengan orang baru yaitu Wuri. awlanya kami baik2 saja, smsan atau telepon. kadang ngobrol. aku sering ganggu dia... kami sempat makan bakso bersama waktu jaga sore bersama sambil ngobrol tentang pribadi kita.
tapi minggu ne (tepatnya tanggal 23-24 maret 2009) tiba2 sikapnya berubah padaku. sikapnya sangat dingin. awalnya aku hanya menganggap angin lalu tetapi tenyata aku merasa gak diharagai oleh dia. aku ajak ngobrol tapi dijawab sekenanya. bahkan menatap aja aku gak berani. sebenarnya hari ini (24) aku ingin meminta penjelasan padanya tentang sikap dia tapi sikapnya tidak jauh beda dengan yang kemarin. aku curhat pada temannya yang sekampus dan dinasehati panjang lebar. Alhamdulillah lumayan lega walaupun belum ada pemecahan.
setelah sekian lama aku mencari sahabat yang benar2 sahabat ternyata lebih baik menjaga sahabat2 yang sudah ada daripada mencari sahabat lagi. aku dah mulai takut untuk mencari sahabat lagi. harapanku adalah sahabatku adalah suamiku kelak. orang yang benar2 bisa aku ajak bicara dan saling berbagi...
Ya Robb...
apa salah hambamu ini???
tapi aku mulai tersadar
dengan pertanyaan itu
dengan segala yang telah diber
ikanNya
gak sebanding dengan balasanku selama ini
aku malu denganNya
ternyata maksiat itu telah menjauhkanku denganNya
aku terlalu ego dengan segala kehidupan duniaku
aku terlalu angkuh dan sombong
padahal yang boleh melakukannya hanya Dia
tunjukilah jalanMu padaku...
2 komentar:
subhanallah wal hamdulillah..akhirnya ukhti mau menulis lagi. semoga tulisannya "berkah". amin.., lanjutkan dengan karya - karya yang lain yah..
beberapa hal ini mungkin bisa ade' jadikan pedoman dalam bersahabat, dengan siapapun :
1. Nabi Muhammad SAW pernah mengibaratkan ikatan persahabatan antar dua orang muslim dengan kedua belah tangan. Beliau tidak memakai perumpamaan lain karena jalinan hubungan antar kedua tangan sangat cocok untuk dijadikan, ibarat dalam menjalani hubungan sesama manusia. Kita bisa melihat bagaimana kedua belah tangan saling membantu satu sama lain dalam usaha menggapai tujuan. Keduanya bersatu padu dalam mewujudkan tujuan. Keduanya melebur menjadi satu untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, “Sesungguhnya siapa saja yang senang kepadamu karena adanya keinginan, maka ia akan berpaling darimu jika telah tercapai keinginannya”.
3. Dalam situasi dan kondisi apapun jalinan kerjasama terus berlanjut. Saling membantu saat dibutuhkan walau tanpa diminta serta saling menjaga rahasia dan aib. Bersabda Nabi Muhammad, “Paling utamanya amal baik ialah memberi kegembiraan kepada saudaramu yang beriman”. (HR. Ibnu Abi Dunya).
4. “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Posting Komentar